About me

Foto Saya
Firda Mustikawati
Mahasiswa Pendidikan bahasa dan sastra indonesia di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta
Lihat profil lengkapku
Feeds RSS
Feeds RSS

Jumat, 01 Maret 2013

Cara Ampuh Mengingat dan Memahami Materi dari Menyimak Kuliah



Oleh:
Firda Mustikawati/ 11201243004


Menyimak merupakan salah satu kemampuan berbahasa selain berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak merupakan kegiatan mendengarkan bunyi bahasa secara sungguh-sungguh, seksama sebagai upaya untuk memahami ujaran itu sebagaimana yang dimaksudkan oleh pembicara dengan melibatkan seluruh aspek mental kejiwaan seperti mengidentifikasi, menginterpretasi, dan mereaksinya (Musfiroh, dkk, 2004: 5). Anderson dan Lynch (melalui Musfiroh, dkk, 2004: 51) menggarisbawahi kompleksitas menyimak pemahaman dengan menunjukkan bahwa si penyimak harus secara terus menerus mengintegrasikan kemampuan-kemampuan sebagai berikut.
1.      Mengidentifikasi sinyal-sinyal yang terucap dari suara-suara sekelilingnya.
2.      Memilah (Mensegmentasikan) aliran ujaran ke dalam kata-kata.
3.      Menangkap dan merangkaikan struktur tuturan.
4.      (dalam menyimak intektif) memformulasikan respon-respon yang sesuai.
Salah satu kegiatan menyimak adalah menyimak kuliah. Hendrikus (1991: 50) (melalui Musfiroh, dkk 2004: 70) menyatakan bahwa kuliah adalah penyampaian ilmu pengetahuan di dalam Universitas atau Sekolah Tinggi. Kuliah merupakan penyampaian materi perkuliahan oleh dosen kepada mahasiswa.
Seringkali sebagian mahasiswa mengalami kesulitan dan mengeluh dalam mengingat serta memahami materi perkuliahan yang disampaikan oleh dosen. Misalnya, hari ini dosen menyampaikan materi perkuliahan. Keesokan harinya ketika dosen menanyakan kembali materi yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya, mahasiswa tidak bisa menjawab, bingung dan tak tahu harus berbicara apa. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman materi perkuliahan yang dimiliki oleh mahasiswa, sehingga mahasiswa sulit untuk mengingat dan memahami materi tersebut. Sampai-sampai sulit menjawab pertanyaan dari dosen. Kemudian, tidak jarang pula dosen marah dan kecewa menghadapi mahasiswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan dosen tersebut. Dosen menganggap bahwa mahasiswa belum siap untuk mengikuti mata kuliahnya. Lalu  bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan yang dimiliki beberapa mahasiswa yang sulit dalam memahami dan mengingat materi perkuliahan yang disampaikan oleh dosen?. Caranya mudah sekali. Ada beberapa cara ampuh untuk meminimalisir penyakit lupa yang menempel pada sebagian mahasiswa. Jika mahasiswa bisa memahami materi perkuliahan, maka dapat mencegah terjadinya kemarahan dan kekecewaan dosen karena mahasiswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh dosen.
Beberapa cara ampuh yang dapat dilakukan mahasiswa untuk mengingat dan memahami materi dengan mudah dalam menyimak kuliah adalah sebagai berikut.
1.      Mahasiswa harus siap mengikuti perkuliahan.
Menyiapkan diri dan menyambut dengan senang mengenai materi perkuliahan yang akan disampaikan oleh dosen. Dengan perasaan siap untuk mengikuti perkuliahan, akan memudahkan mahasiswa dalam menyimak materi perkuliahan yang disampaikan oleh dosen. Setelah mahasiswa mudah dalam menyimak materi perkuliahan, artinya diharapkan mahasiswa juga akan mudah dalam mengingat dan memahami materi perkuliahan yang disampaikan dosen.
2.      Memperhatikan materi perkuliahan dari awal sampai akhir.
Ketika dosen sudah masuk ke dalam ruang kelas dan mulai menyampaikan materi perkuliahan, mahasiswa diharapkan mulai memperhatikan dosen menyampaikan materi. Biasanya, dosen akan menyampaikan pokok bahasan di awal kegiatan pembelajaran atau permulaan. Seperti yang dinyatakan oleh Pintamtyastirin (1984: 63) (melalui Musfiroh, dkk, 2004: 71) bahwa penyimakan kuliah harus dilakukan dari awal atau permulaan, karena biasanya pengajar menempatkan pokok-pokok materi atau ide-ide penting pada kalimat-kalimat pembuka.
Jadi, jangan sampai mahasiswa lengah sehingga tidak memperhatikan penyampaian pokok bahasan yang disampaikan dosen di awal pekuliahan. Jika mahasiswa tidak memperhatikan perkuliahan dari awal, maka mahasiswa akan merasa jenuh menyimak materi selanjutnya dalam perkuliahan tersebut. Padahal, mahasiswa juga harus tetap konsentrasi sampai pada akhir perkuliahan untuk mendapatkan kesimpulan dari semua uraian materi kuliah.
3.      Menyiapkan buku catatan dan sumber belajar (buku kuliah).
Sambil menyimak materi perkuliahan yang disampaikan oleh dosen, mahasiswa bisa mencatat pokok bahasan apa saja yang disampaikan dosen di buku catatan yang telah disiapkan sebelumnya. Pokok bahasan yang sekiranya penting dan harus dicatat, maka catatlah.
Pokok bahasan yang harus dicatat, misalnya seperti mencatat setiap materi penting yang disampaikan oleh dosen di awal perkuliahan. Kemudian mencatat poin-poin penting isi materi perkuliahan serta mencatat kesimpulan yang disampaikan dosen di akhir perkuliahan. Mahasiswa juga bisa mencatat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sebagian mahasiswa yang bertanya kepada dosen. Hal tersebut dapat memberikan pemahaman dan tambahan pengetahuan tentang materi yang belum dipahami oleh mahasiswa. Selain dengan mencatat materi dan pertanyaan, mahasiswa juga bisa menandai pokok bahasan penting yang terdapat pada sumber belajar yang dibawanya (buku kuliah) yang materinya sesuai dengan apa yang disampaikan dosen dalam perkuliahan. Seperti  yang dinyatakan oleh Sobri (2012) bahwasanya pada saat harus menghafal kata demi kata, cara yang baik untuk dilakukan mahasiswa adalah dengan menggunakan simbol, menandai khusus dalam teks dan buku catatan untuk menunjukkan bahwa bagian tertentu, aturan, data, dan semua unsur-unsur lain yang perlu dihafal dan perlu untuk dipahami.
4.      Mengulang materi berulang kali.
Agar mahasiswa dapat mengingat materi yang telah disampaikan oleh dosen, maka mahasiswa harus sering mengulangnya dengan mempelajari, membuka catatan, dan membacanya di kala waktu senggang. Misalnya, ketika dalam perjalanan pulang di bus, jangan segan-segan untuk membuka kembali catatan yang telah dicatat pada waktu perkuliahan berlangsung.
Mahasiswa juga bisa menghafalnya sedikit demi sedikit. Cara menghafal yang bisa dilakukan mahasiswa yaitu dengan menutup mata dan mendapatkan gambaran dari penjelasan dan ringkasan yang ada. Cobalah untuk membacanya terlebih dulu. Pilahlah kata-kata kunci yang penting dan digarisbawahi atau dengan model ilustrasi sendiri atau dengan grafis, seperti gambar, diagram warna, dan grafik (Sobri, 2012).
          Selain dari keempat cara ampuh di atas, terdapat faktor-faktor yang dapat mendukung pemahaman materi yang dimiliki mahasiswa dalam menyimak kuliah. Pertama, materi kuliah. Materi kuliah yang menarik yang disampaikan oleh dosen dapat memberikan minat kepada mahasiswa untuk melakukan penyimakan dengan seksama. Adanya minat dari mahasiswa untuk menyimak materi perkuliahan dengan seksama, diharapkan mahasiswa dapat dengan mudah memahami materi perkuliahan. Kedua, penyampaian materi. Penyampaian materi oleh dosen dengan pemakaian bahasa yang baik dan jelas dapat menyemangati mahasiswa dalam menyimak materi perkuliahan. Selain itu, uraian pokok materi yang disampaikan dosen dengan menggunakan contoh, perbandingan, analogi dan sebagainya dapat memberikan pemahaman yang baik kepada mahasiswa (diolah dari Musfiroh, dkk, 2004: 71). Jadi, materi kuliah dan cara penyampaian materi oleh dosen, keduanya harus menarik. Jika kedua faktor tersebut bisa didapatkan mahasiswa dalam proses perkuliahan, maka kedua faktor tersebutpun dapat mendukung dalam memberikan pemahaman yang baik untuk mahasiswa.
          Demikian beberapa cara ampuh dan faktor pendukung yang dapat dilakukan mahasiswa dalam rangka meminimalisir kesulitan mahasiswa dalam mengingat materi dan meningkatkan pemahaman materi dalam menyimak kuliah. Semoga dari beberapa cara ampuh di atas dapat memberikan solusi terbaik untuk mahasiswa yang ingin meningkatkan pemahaman dan mengingat materi dalam perkuliahan. Tidak ada cara yang instan bagi mahasiswa untuk bisa mengingat dan menghafal materi kuliah.
Selamat mengingat dan memahami materi perkuliahan!!!

Sumber:
Musfiroh, dkk. 2004. Menyimak Komprehensif dan Kritis. Diktat Mata Kuliah Menyimak Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta: FBS UNY.

Sobri, A. 2012. Susah Mengingat dan Menghafal Ini Solusinya. http://edukasi.kompas.com/read/2012/08/16/09561792/Susah.Mengingat.dan.Menghafal.Ini.Solusinya: Diunduh pada tanggal 07 Januari 2013.