About me

Foto Saya
Firda Mustikawati
Mahasiswa Pendidikan bahasa dan sastra indonesia di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta
Lihat profil lengkapku
Feeds RSS
Feeds RSS

Kamis, 17 Juni 2010

Analisis Cerpen Anak Pelajaran Berharga dari Retno Karya Eni Rahmawati dengan Pendekatan Moral

Created by: Firda and Ani ^,^

Sinopsis
Reni adalah seorang siswa sekolah dasar. Dia memiliki teman bernama Retno. Suatu hari dia mengerjakan PR di rumah Retno ditemani oleh pembantunya yang bernama Bi Warsih. Reni memang selalu meminta bantuan Bi Warsih untuk segala keperluannya. Sesampainya di rumah Retno, Reni masuk ke rumah Retno namun Bi Warsih tetap untuk di luar atas perintah Reni. Retno tahu bahwa di luar ada Bi Warsih. Ia segera menghampiri Bi Warsih kemudian mengajaknya masuk.
Retno adalah seorang anak yang pandai dan tidak sombong. Semua guru dan temannya sangat sayang padanya. Retno diajarkan oleh orang tuanya untuk tidak membeda-bedakan orang dan menghormati setiap tamu yang datang ke rumahnya. Untuk kali pertamanya Bi Warsih merasa dihormati oleh anak orang kaya. Walaupun Reni adalah anak majikan Bi Warsih tapi Bi Warsih tidak pernah mendapatkan perlakuan sebaik di rumah Retno.
Melihat perlakuan baik Retno terhadap pembantunya, Reni sadar akan kesemena-menaannya terhadap pembantunya. Akhirnya ia pun berjanji akan memperlakukan Bi Warsih seperti Retno memperlakukan pembantunya dengan baik.

Definisi Pendekatan Moral
Pendekatan yang bertolak dari dasar pemikiran bahwa sesuatu yang disampaikan pengarang kepada pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam sebuah karya, makna yang disarankan lewat cerita. Secara umum moral mengajarkan tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, susila (KBBI, 94).
Karya sastra, fiksi, senantiasa menawarkan pesan moral yang berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan, memperjuangkan hak dan martabat manusia. Moral dalam karya sastra, atau hikmah yang diperoleh pembaca lewat sastra, selalu dalam pengertian yang baik. Dengan demikian, jika dalam sebuah karya ditampilkan sikap dan tingkah laku tokoh yang kurang terpuji, baik mereka berlaku sebagai tokoh protagonist maupun antagonis, tidaklah berarti bahwa pengarang menyarankan kepada pembaca untuk bersikap dan bertindak secara demikian.

Jenis Pesan Moral
Jenis ajaran moral dapat mencakup masalah, yang boleh dikatakan, bersifat tak terbatas. Ia dapat mencakup seluruh persoalan hidup dan kehidupan, seluruh persoalan yang menyangkut harkat dan martabat manusia. Secara garis besar, persoalan hidup dan kehidupan manusia dibedakan menjadi
a. Hubungan manusia dengan diri sendiri
b. Hubungan manusia dengan manusia lain
c. Hubungan manusia dengan Tuhan

Analisis Cerpen dengan Pendekatan Moral
Cerpen Pelajaran Berharga dari Retno karya Erni Rahmawati menampilkan pesan moral yang disampaikan melalui dua tokoh anak kecil yang bernama Reni dan Retno. Kedua anak tersebut memiliki sifat yang bertolak belakang. Reni adalah seorang anak yang manja dan semena-mena kepada pembatunya sedangkan Retno adalah seorang anak yang pandai, tidak sombong dan memperlakukan pembantunya seperti keluarganya sendiri.
Sesuai dengan pengertian pendekatan moral di atas, maka pendekatan moral berusaha mengkaji dan membahas karya sastra dalam hubungannya dengan moral dan etika. Pendekatan moral dalam kajian sastra misalnya memahami dan mencari nilai-nilai moral yang terdapat dalam karya sastra. Dalam analisis ini karya sastra yang diangkat merupakan jenis cerita anak. Teknik penceritaan yang ditulis oleh Erni Rahmawati terlihat sangat sederhana dan mudah dipahami. Sehingga cerita tersebut mudah untuk dinikmati oleh kalangan anak-anak.
Pengarang dalam menyajikan isi cerita menampilkan dua sisi yang berlawanan. Di satu sisi terdapat tokoh protagonis yaitu Retno dan di sisi lain terdapat tokoh antagonis yaitu Reni. Persoalan hidup dan kehidupan yang diangkat oleh pengarang dalam cerita anak tersebut adalah pentingnya menghormati dan menghargai keberadaan orang lain walaupun status sosialnya berbeda. Karena pada dasarnya semua manusia di mata Tuhan itu sama, yang membedakan adalah iman dan takwanya. Bahkan sudah selayaknya yang muda menghormati yang tua.
Contoh penerapan pendekatan moral terdapat pada kutipan berikut ini yang diambil dari cerpen Pelajaran Berharga dari Retno (untuk selanjutnya digunakan singkatan PBDR) karya Erni Rahmawati.

“Bibi duduk di sini saja, di luar pagar! Jangan kemana-mana sampai saya kembali lagi,” ujar Reni pada Bi Warsih yang mengantarkannya ke rumah Retno. Sore itu Reni akan mengerjakan PR bersama Retno. Bi Warsih membungkukkan badan, tanda mengiyakan perintah majikan ciliknya. (PBDR)

Dari kutipan di atas tampak bahwa cerpen Pelajaran Berharga dari Retno tergolong dalam jenis moral yang berhubungan antara manusia dengan manusia lain. Terutama yang berkaitan dengan sikap sopan santun terhadap sesama walaupun berbeda status sosial. Tokoh Reni dalan cerita tersebut mencerminkan sikap yang tidak baik. Di awal cerita pengarang sengaja menampilkan tokoh antagonis. Ajaran moral dalam karya sastra seringkali tidak secara lamngsung disampaikan, tapi seringkali melalui hal-hal yang sifatnya amoral dulu. Hal ini sesuai dengan apa yang dikenal dengan tahap katarsis pada pembaca karya sastra. Katarsis adalah pencucian jiwa yang dialami pembaca.
Tahap katarsis dalam cerpen Pelajaran Berharga dari Retno terlihat dalam kutipan di bawah ini:

“Ret, apa kamu nggak punya pembantu, kok bikin minum dan buka pintu pagar sendiri?” tanya Reni tiba-tiba. Ia melirik Bi Warsih yang duduk diam menunggui Reni belajar.
“Ada, tapi sekarang dia sedang istirahat. Aku kasihan, sejak Subuh dia sudah bekerja. Lagipula ini kan pekerjaan ringan. Kami disini biasa melakukan pekerjaan apa saja yang bisa dikerjakan sendiri. Kalau tidak bisa, baru minta tolong pembantu. Seperti membuat pisang goreng ini, aku dibantu Bu Minah, katrena aku belum bisa,” jawab Retno sambil membalik halaman buku PR nya.
Wajah Reni memerah mendengar jawaban temannya itu. Reni ingat, jangankan untuk minuman tamu, untuk minuman sendiripun dia cuma teriak dalam dalam kamar, “Bi, minuuuum!” (PBDR)


Di akhir cerita tokoh Reni menyadari akan kesalahannya yang semena-mena terhadap pembantunya. Hal ini terlihat dalam kutipan dibawah:

“Ren, kok jadi bengong?” tegur Retno pada Reni.
“O, iya..ya, iya…” Reni tersadar. Lalu ia menoleh pada Bi Warsih. “Ayo Bi, kita makan, “ajak Reni pada Bi Warsih, sapaan ramah untuk pertama kalinya.
Semoga saja keramahannya pada Bi Warsih tak Cuma hari itu saja. (PBDR)

Dari contoh kutipan tersebut telihat bahwa pembaca cerita secara tidak langsung diajak oleh pengarang untuk menjunjung tinggi kesopan santunan dan rasa mengormati terhadap sesama manusia seperti yang dicontohkan oleh tokoh Retno dalam cerpen Pelajaran Berharga dari Retno karya Erni Rahmawati tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar